This is my 3rd time visit Bangkok. This time pure and only for Bangkok. Hari ini berawal dari tiket promo yang lagi-lagi dari Airasia. Aku dan Hermin book untuk 27 - 29 November 2012 dan mendapat harga Rp 800rb - PP. Yuph, its working day.. Airasia sekarang sudah sangat pintar dalam penjualan tiket, Jadi kemungkinan mendapatkan seharga itu di weekend hanya dalam mimpi :D
Selasa, 27 November 2012
Jadilah, hari ini aku menuju terminal 3 Airport yang semakin hari semakin ramai. Saat kami tiba penerbangan menuju Penang dan Singapore sudah terlambat, otomatis flight kami yang lebih lama akan terkena imbasnya. Dan benar sekali, Airasia mulai membagikan biskuit dan Aqua gelas. Pesawat delay satu jam. Kalau lagi begini rasanya menyesal tidak booking asuransi. *mata duitan kambuh :D
Dinner plus biskuit dan aqua delay
Langit sore yang mengantar kami
Tepat puku Pukul 19pm sang Kapten menyapa dengan pemberitahuan bahwa kami sekarang berada diketinggian 38000 feet diatas negara Singapura. Pesawat akan tiba 20.45pm waktu Bangkok dengan cuaca cerah disana.
Tepat 20.45pm, seperti janji sang Kapten kami mendarat di Dong Muang, Airport Bangkok. Setelah membereskan masalah imigrasi yang sangat singkat kami berjalan keluar mencari taxi. Aku yang sudah tiga kali kesini agak malas bertanya pada orang Thai. Bukan karena mereka cuek tapi karena mereka orang-orang yang sangat baik dan sangat ingin membantu. Tapi masalahnya sedikit orang Thai yang bisa berbahasa Inggris jadi mereka pasti akan bingung menjawab pertanyaanku. Ujung-ujungnya mereka akan merepotkan diri dan mencari orang lain yang bisa bahasa Inggris untuk membantuku. Yuph, just like another good people, aku mulai merasa bersalah. Jadilah aku mulai celingak celinguk mencari huruf alfabet bertuliskan TAXI. And yes, letaknya tak jauh dari pintu keluar kedatangan, setelah keluar terminal building bawa saja langkah kaki kekanan dan konter taxi langsung menyambut dengan antrian mengular yang lebih panjang daripada antrian sembako. :D
Antrilah di counter :D
Aku dan Hermin menggantri di dua jalur berbeda, 10 menit mengantri, akhirnya Hermin sampai ke meja counter terlebih dahulu. Setelah mendapat karcis dari counter, lagi-lagi kami harus mengantri untuk sopir yang akan membawa kami ke hotel. Yuph ternyata di karcis itu ada nama sopir dan kami harus naik sesuai karcis walau didepan mata ada banyak taxi. Petugas memanggil kami saat Nikon sang supir datang. Suasana Bangkok yang sudah larut membuat Nikon melenggang bebas tanpa lewat tol, 20 menit perjalanan kami tiba dihotel.
No comments:
Post a Comment