Sunday, March 2, 2014

Island of Paradise - Bali Tour Day 3rd - 24 Feb 2014

Day 3rd


Pagi ini dimulai dengan migran hebat di kepala bagian kiriku. Kurang tidur itu penyebab penyakit ini tiba-tiba menyerang. Semalam tepat jam 1 saat sedang enak-enaknya tidur aku mendengar suara Novi berantem dengan pacarnya. Perseteruan itu berlanjut hingga satu jam kedepan. Yang mengakibatkan aku tidak bisa tidur. Dan di jam 6 pagi saat mataku mulai bisa terlelap, Wati pun yang tertidur disampingku terbangun dan menelpon temannya. Hallo.. Pada tau gak sih jam 6 pagi di Bali itu sama dengan jam 5 subuh di Palembang. Aku yang mendengar semua pembicaraan mulai memicingkan mata, melek lebar dan sakit kepala….

Tepat Jam 8.30 pagi Bli Komang seperti biasa datang menjemput kami. Aku hanya tersenyum getir menatapnya dan mengatakan kalau aku sakit kepala dan butuh tidur. Terjadilah keheningan didalam mobil. No one talk, feeling guilty or bête bercampur jadi satu. Aku Cuma diam dan tidak perduli saat Bli mengajak bercanda. All I want is sleep.
Kami berjalan menuju Gianyar dan mampir ke Butik Batik Bali. Aku memutar isi Butik satu kali lalu duduk disamping Bli Komang yang asyik menelpon untuk penyambutan tamu hari rabu. Dia menatapku dan sekali lagi aku hanya tersenyum getir. Suasana masih terasa kaku dan saling marah. Tapi semua hanya diam.

Mobilpun berjalan kearah Sukowati. Sampai di Sukowati aku memutuskan untuk tidak turun dan tidur didalam mobil. Bli Komang menarik sandaran kursiku agar aku tidur lebih lelap lalu dia keluar dari mobil meninggalkanku sendiri. Rasa tak nyaman tidur di kursi depan membuatku pindah kebelakang yang lebih luas. Dengan berbantal tas dan berselimut kain Bali tanpa sadar satu jam aku terlelap.

Saat aku bangun aku melihat semua orang mengelilingi mobil dan Bli sudah siap dengan penggaris ditangannya yang dimasukkan kesela kaca mobil. Aku menatapnya bingung.

“Buka pintunya sekarang.” Ucap Bli antara marah dan bingung. Aku membuka pintu dan langsung pindah ke kursi depan. Bli Komang menatapku “Jadi kamu benar-benar tidur lelap ?” Tanyanya memelas. Aku mengangguk. “Kamu tau gak apa yang terjadi ?” Tanyanya lagi. Aku hanya menggeleng.

Dan mereka pun bercerita kalau mereka hanya 15 menit  memutar Sukowati dan memutuskan untuk kembali ke mobil. Cuaca yang panas dan kemampuan menawar yang jelek membuat mereka bête berada di pasar yang menurutku sangat menyenangkan untuk dijelajahi. Tapi saat mereka kembali ke mobil mereka tidak menemukanku. Tidak menemukanku dikursi depan tepatnya. Mobil dalam keadaan menyala dan pintu terkunci. Mereka menggedor mobil *swear gw gak denger. Tidur mati kayaknya :D * tapi tidak ada jawaban. Menelpon dan kembali tidak ada jawaban, BBM tak terkirim. Aku terbiasa mensilent HP dan mematikan mobil data sebelum tidur lalu menyalakan keesokan paginya, tapi karena hari ini aku sakit kepala maka semuanya terlupakan. How Can I answer them ? Mereka pikir aku berbohong tentang sakit kepala tapi malah menjelajahi Sukowati sendirian. Aku menggeleng sambil sesekali menguap.

Jadilah mereka menungguku selama sejalam dibawah teriknya matahari Sukowati, karena Bli sudah tidak sabar akhirnya dia membeli penggaris dan berniat membongkar mobil. Disaat itulah aku terbangun.
“Ini mobil AVP, kenapa gw harus tidur didepan yang sempit kalo dibelakang bisa selonjor ? Kenapa tidak seorangpun berpikir kalo aku ada dikursi tengah dan mengintip kedalam mobil, You don’t believe that I was sleepy yah ?” Aku membela diri. Mereka hanya diam. Lalu aku tertawa ngakak. Nyawaku kembali 100%. Sakit kepala yang tadi menyerangku tiba-tiba lenyap sukses.

“Novi, nanti malam kamu jangan ganggu Bos Melly tidur.” Bli melirik Novi yang hanya diam.

“I’ll take her phone, if she do that again.”Jawabku riang, padahal dibelakang masih bête.

“Bli, aku lapeeer..” Bli Komang tersenyum getir sambil menyalakan mobil kearah Pantai Pandawa. Gw gak salah kan ? :D

Dari Sukowati kami melewati Tol Bali yang baru dibuka setengah tahun lalu untuk mencapai Pantai Pandawa. Saat aku melewati tol ini aku teringat Macau. Sumpah keren banget. Agak norak melihat tol yang melewati pantai di Indonesia. Diiringi lagu ABG tua yang disetel kencang oleh Bli kami membiarkan rambut terombang ambing oleh angin saat Bli membuka mobil dan menikmati pemandangan dari dalam mobil.
Indah.
Tol Bali dan jari-jari :D
Keluar dari tol kami masuk kerumah makan Warong Kampung. Makanannya sesuai di lidah dengan budjet  sesuai di kantong. Setelah selesai makan kami langsung menuju destinasi utama Pantai Pandawa.

Ini pertama kalinya aku ke pantai ini. Untuk memasuki Pantai Pandawa kami membayar Rp. 40,000,- dan karang yang dipahat dikiri kanan jalan pun menyambut kami. Patung-patung pandawa yang sudah selesai dipahat berjejer di kiri jalan, sedang dikanan pantai dengan warna biru indah membentang. Yah, pantai ini lebih biru dan indah dibandingkan dengan pantai lain di Bali yang pernah aku datangi.

Tebing-tebing gagah di Pandawa Island
Me, Bli & Arjuna :)
Cuaca terik menyengat yang panas membuat aku malas turun kepantai. Walau nyawaku sudah kembali 100% tapi moodku belum kembali normal. Jadilah aku hanya duduk di kursi pinggir pantai sambil meneguk kelapa muda. Laut yang biru berkilauan diterpa matahari diselingi ombak yang berkejaran membuat dunia terasa damai. Aku terus mematung menatap kearah laut terkesima. Sedang teman-temanku berpose sambil sesekali bermain air.
“Kenapa gak turun Mel ?” tanya Bli sambil menyuap nasi merah kemulutnya. He’s not lunch yet ternyata. Dan lunchnya sehat banget :D
“Mau nenemin Bli makan..” Jawabku asal pake senyum manis sedikit pahit.
“Apa ? Kamu takut hitam...!!! Ck..ck..ck..” Tereak Bli mengejutkan disambung cengiran jahil. Hahahhaha… Aku ngakak hebat.. Dia benar-benar tahu apa yang ada diotakku. Walau sun blok sudah memenuhi tubuh, tapi cuaca ini dijamin akan tetap membakar kulitku.

The Girl who love water
The girls who dont want to touch water.. Panaaas !!!

Setelah mengabadikan diri di seluruh sudut pantai Pandawa kami berjalan menuju Dream Land. Ini ketiga kalinya aku ke Dreamland dan untuk yang ke 3 kali juga aku memasukinya dengan jalur berbeda.
Saat pertama di tahun 2010, kami lewat pintu utama Klapa. Disana kami bisa melihat suasana hotel dan indahnya kolam renang dengan pemandangan laut dibawahnya. Gratis !!

2010 - Masih kurus :D
Pintu masuk
Asli keren banget kolam renangnya :)
Yang kedua ditahun 2011, kami meliwati medan terjal dengan karang-karang yang menyakitkan kaki. Katanya kalau lewat pintu utama Klapa harus membayar Rp, 100rb

The front gate of Dream Land
A dream girl.. What Girl ???! Hahaha
Yang ketiga kami Bli menurunkan kami ditempat Shuttle menuju Dreamland. Sebuah mobil mirip angkot Palembang Tanjung Raja menjemput kami. Jemputan tersebut tersedia setiap menit jadi dijamin kita pasti terangkut. Tidak sampai 5 menit kami sampai dishuttle pemberhentian didekat pantai. Di tahun 2011, tempat ini adalah karang terjal, namun sekarang sudah berubah menjadi taman dan jalan turun diberi tangga semen yang mempermudah pengunjung mendekati pantai. Setelah melewati toko-toko souvenir yang berjejer, Pantai Dreamland pun terlihat. Seperti biasa, panas datang menyengat. Aku hanya berdiri didekat tangga turun dengan payung melindungiku. Sementara teman-temanku kembali bermain ditengah terik matahari dan Ombak Dreamland yang tinggi menggulung. Pantai sedang dalam keadaan pasang sehingga mereka tidak berani mendekati karang-karang yang berada disebelah kiri.





Hanya 10 menit kami disini dan semua memutuskan pulang. Panas sangat panas. Sampai di Mobil Bli bertanya apakah kami mau ke pantai Padang-Padang. Semua menolak. Apapun bedanya pantai adalah pantai, dan sekarang adalah panas… Jadi Bli, mari kita ketempat yang dingin. Kami pun diajak memasuki GWK.

Garuda Wishnu Kencana
Garuda Wisnu Kencana adalah mascot Bali berupa  patung berukuran Raksasa yang sedang menunggangi tunggangannya garuda setinggi 12 meter, Dan ini pertama kalinya aku memasuki GWK, selama ini aku hanya photo-photo dari luar karena patung yang menjulan tinggi tentu saja terlihat dari luar walau hanya bagian kepala. Biaya masuk GWK Rp. 40rb. Sampai didalam kita akan disambut oleh seorang Ibu yang memberikan pelayanan nail art Bali. Kita cukup memilih warna kutek yang diinginkan dan sang ibu akan melukis dikuku kita. Setelah selesai kita bisa memberi seikhlasnya.

Dari pintu masuk berjalan kearah kiri dan akan terlihat tangga tinggi menuju Plaza Wisnu tempat patung Wisnu berada. Karena lokasinya yang sangat tinggi kita bisa melihat panorama disekitarnya. 



Panorama dari Wishnu Plaza

Patung Wisnu sebagai titik pusat dari Wisnu Plaza dikelilingi oleh air mancur dan air sumur suci didekatnya yang kataknya tidak akan kering bahkan pada musim kemarau. Dari tahun 2011 patung ini masih belum diberi tangan. Patung tangan Wisnu untuk sementara berada didaerah Tirta Agung.

Dibelakang Patung Wisnu terdapat Garuda Plaza dimana Patung setinggi 18 meter Garuda ditempatkan sementara. Didepan Patung Garuda terdapat Lotus Pond yang dapat menampung 7000 orang dan sering digunakan sebagai tempat untuk mengadakan acara outdoor berskala besar.
Sang Garuda
Dari patung garuda kami berjalan kearah Amphitheatre. Disini terdapat pertunjukan tari dan penari-penari akan mengajak para penonton untuk belajar tari Bali. Novi jadi salah seorang yang turun keatas panggung. Berbahagialah Nov, walau badanmu keras tidak bisa menari tapi photomu akan terpampang keseluruh dunia karena penontonnya dari berbagai bangsa. Kau akan terkenal. Lebaaay :D Pada jam 18.30 kita bisa menonton Tari kecak secara gratis.

Amphitheatre

Langit sore mulai menaungi Bali, udara mulai terasa sejuk. Dari GWK Kami memutuskan untuk melihat Sunset di Kuta. Ini adalah pantai paling terkenal didunia. Alasan mengapa orang ingin ke Bali adalah berada di pantai ini. Kuta terlihat lebih bersih dari 3 tahun yang lalu. Aku kembali hanya duduk beralaskan pasir dan menatap matahari yang mulai tenggelam. Sementara teman-temanku mulai mengabadikan keberadaan mereka di pantai ini. Entah, hari ini Kuta terlihat lebih indah dari sebelum-sebelumnya. Mungkin karena saat ini sore dan sejuk :D

Sunset Kuta

Perjalanan kami teruskan ke Monumen Legian. Hanya sebentar disini. Rencana untuk melihat Legian diwaktu malam gagal karena rasa lelah sudah menyerang tubuh.

Monomen Bom Bali di Legian
Tapi rasa lelah itu hilang saat Bli menurunkan kami di Krisna bukan Hotel. Perempuan kalo dibawah ke mall dan dinign pasti capeknya ilang. Disini Kalap belanjapun kembali terjadi. Selesai belanja kami kembali memasukin mobil dengan tubuh lemas. Lapar.. Teman-teman memutuskan makan di McD. Hadeeeh…. Ayaaam… Terpaksa Burger jadi dinner hari ini.
Selesai dari McD kami kembali ke Hotel. 4 Kotak Pia Legong menyambut kami. Hmmm.. Lumayan untuk sarapan. Mandi, tidur dan meminta Novi untuk tidak bertengkar malam ini. Selamat Malam Sanur, See you tomorrow.

Pengeluaran Day 3
Tol Bali = Rp. 10.000,-
Lunch = Rp. 40.000,-
Masuk Pandawa : Rp. 10.000,-
Kelapa Muda : 15.000,-
Parkir Dreamland = 15.000
Parkir GWK = 10000
Masuk GWK = 40000
Krisna = Rp. 270000
Dinner Mcd = Rp. 50000,-
Alfamart = 40000

Total Pengeluaran Hari ketiga = Rp. 500.000,-

No comments:

Post a Comment