Tuesday, May 26, 2015

Day 8th - Mengejar Sakura Japan Trip - Universal Studio - Namba - Kansai Airport

Sabtu, 4 April 2015

Jam menunjukkan angka 7 saat Hermin membangunkanku. Dia sudah siap dengan segala koper dan memutuskan ke Kyoto sendiri mengunjungi Fushimi Inari. Mbak Rahmah yang kapok naik bis mengajak kami untuk menghabiskan waktu di Namba. Shopping again๐Ÿ’ธ๐Ÿ˜ข๐Ÿ˜ญhiks..hiks.. 

Tepat jam 8 kami turun untuk check out. Sama seperti hotel Jepang sebelumnya, mereka tidak menceking isi kamar hanya menerima kunci. Kami langsung berjalan menuju penyewaan loker yang sudah disurvey malam tadi.. Sebenarnya kami bisa menitipkan di hotel tapi kami malas bolak-balik menaiki tangga-tangga itu๐Ÿ˜Š Selesai urusan locker kami langsung menaiki kereta menuju Namba. Tapi saat kereta sampai di stasiun Nishikujo, kereta berhenti cukup lama dan sang masinis berbicara sesuatu yang mencurigakan. Aku mendengar kata Kawaguchi tapi rasanya tidak mungkin kalau kereta ini membawa kami kembali ke Tokyo. (mo nyampe jam berapa??๐Ÿ˜ž) 
Kami yang pasrah dan malas bertanya akhirnya berspekulasi dengan jalur yang tertempel didinding kereta. Apabila next stop is Bentencho kami bisa langsung shopping tapi apabila next stop is Ajikawaguchiko berarti kami harus lanjut lagi satu stasiun ke Universal Studio. Dan yuph ternyata next stop is Ajikawaguchiko. Seumur-umur baru kali ini nyasar tapi ikhlas. 

Keluar dari stasiun Universal City kami disambut Universal City Walk, pusat perbelanjaan 3 lantai yang penuh dengan toko dan restoran dan juga Museum Takoyaki. Tujuan kami ke sini hanya satu yaitu mencari Bola Dunia bertuliskan Universal untuk mengabadikan bahwa kami pernah berada disini. Kami agak speechless karena dapat menghitung dengan jari jumlah pengunjung yang asyik selfi didepan sang Globe. Sepi !! Hal yang sangat jarang terjadi bila anda datang ke Universal Studio Singapore karena pasti bersenggolan kanan kiri dengan pengunjung lain  (baca : WNI) 
So, jadi jangan disalahkan bila kami seperti balas dendam disini. Bergaya bermacam rupa dan selfie sampe batere lowbat. Puas !! Mungkin karena di Osaka para pengunjung yang tadi berduyun-duyun saat turun dari kereta memang berniat bermain di Universal Studio sedang di Singapore dipenuhi para WNI yang niat lahir bathin pamer kalo pernah ke Singapore ๐Ÿ˜†✌ *Dan salah satu WNI itu adalah saya ๐Ÿ˜‚ 























Hahaaha.. Terlalu puaskan narcisnya? ๐Ÿ˜œ๐Ÿ˜†✌ 

Selesai berkeliling Universal *What? Berkeliling?๐Ÿ˜ฒ Berkeliling Globe Universal lengkapnya hahaha๐Ÿ˜‚ kami pun kembali berkelana di Namba. Really-really shopping till you drop *drop krn duitmya abis๐Ÿ˜ญ Rencana kami untuk photo ulang dengan si Glico Man dan Kani Crab gagal total karena kami terkena amnesia kalau ada landmark di Namba Hahaha๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚

Kaki yang lelah dan jam yang sudah melebihi pukul 17.00 membuat kami kembali melangkah ke Shin- Osaka. Kami habiskan waktu menjelang keberangkatan ke Kansai dengan menata ulang isi koper sambil berdoa semoga kami tidak kelebihan bagasi. Saat berangkat aku hanya membawa satu koper berukuran 20 inch dan sebuah tas ransel. Dan saat pulang, bawaan aku beranak menjadi satu koper, satu ransel, satu tas penuh baju dan dua buah Umbrella-ela-ela-ela-yeah๐Ÿ˜‚

Perjalanan dari Shin-Osaka ke Kansai Airport memakan waktu 49 menit. Saat sampai loket Check in belum dibuka tapi antrian Airasia sudah mengular panjang. Akupun mencari kotak pos untuk memaketkan kembali wifi yang kami sewa. Cukup masukkan semua peralatan yang kita terima kedalam amplop yang sudah disediakan lalu rekatkan lemnya dan masukkan dalam kotak pos. Selesai. Mudahkan?๐Ÿ˜Š






Antrian Airasia

Pihak Airasia Osaka benar-benar membuka jam check in tepat waktu. Tepat jam 08.30pm. Alhamdulillah dari 80Kg bagasi yang kami beli bersisa 1kg saja.. Ga over bagage. Selesai urusan check in dan imigrasi, kami pun mulai bermain di duty free, menghabiskan uang receh Jepang yang tidak dapat ditukar di Indo. Jam 11pm kami memasuki pesawat.

Dan saudara-saudara. Ini adalah penerbangan paling menakutkan yang pernah aku alami. Goyangan karena cuaca buruk sangat terasa padahal pesawat kami type besar. Ditambah lagi bayang-bayang pesawat Airasia yang baru jatuh di Januari kemarin. Lebih satu jam pesawat terombang-ambing diudara. Saat keadaan tenang, Sang kapten mengatakan kalau cuaca yang buruk membuat kami harus menganti rute melalui taiwan. Hadeeh๐Ÿ˜” Coba transit di Taiwan. Kan lumayan buat ngupdate status di sosmed bukti kalo pernah menginjak Taiwan.. Hahaha๐Ÿ˜‚

Setelah kami menyantap makanan ditengan malam, Airasia mematikan lampu dan mengizinkan kami tidur.

Bye-bye Jepang.

Terima kasih untuk udara dinginnya
Terima kasih untuk Sakuranya
Terima kasih untuk Saljunya
Terima kasih untuk Shinkansennya
Terima kasih untuk keramahannya
Terma kasih atas segala bantuannya
Terima kasih atas kenyamanannya
Terima kasih untuk kebebasan hidup yang kadang membuatku terngangah
Terima kasih untuk channel 11 (Whats that ??) ๐Ÿ˜œ๐Ÿ˜†✌
I'll be back.. Promisse !!


Be good yah cuaca. Let me sleep ๐Ÿ˜Š๐Ÿ˜ด




No comments:

Post a Comment