Korea adalah salah satu negara yang wajib dijadikan
destinasi bagi saya yang pencinta berat Kdrama. Dan lucunya preparation untuk
perjalanan kali ini lebih drama daripada Kdrama itu sendiri.
Dimulai dengan freeseat Airasia dibulan September 2016
yang hanya di bandrol 1,6juta, kami pun buru-buru booking one way CGK - ICN
tanggal 12 October 2017. Alasan booking oneway karena kami galau ingin mampir
ke Jeju atau Busan. Sedang promo tiket combo murah dari maskapai penerbangan
lain rata-rata mengharuskan booking roundtrip.
Di pertengahan Oktober 2016 Bosku yang baru pulang dari Korea bercerita kalau daun-daun disana masih berwarna hijau, jalanan Seoul tetap lengang, summer masih terasa. Apakah kami salah pilih tanggal, Welcome to galau jilid dua!!
Akhir Oktober 2016, makin menegaskan kalau kami salah tanggal. Tiap kali search hashtag #Autumn di Instagram, colorful leaves of Seoul berlomba-lomba selfie cantik. Hati semaking galau, apakah kami harus reschedule?
Maret 2017, tiket Airasia Busan - CGK di Skyscanner masih
diangka 2,4 jt belum bagasi dan lain-lain plus waktu transit yang panjang.
Mau tak mau kami mengikhlaskan tiket Airasia dan booking lagi direct flight CGK -
ICN PP tgl 30 October - 07 November 2017 di Garuda Travel Fair utk 3 orang.
Dan genre drama tiba-tiba berubah menjadi
horor-thriller 1,5 bulan sebelum D-Day. Ada masalah besar dikantor dua ajumma travel mate ku, sehingga kemungkininan aku akan berangkat sendirian. Sedangkan saat itu
persiapan sudah 90% complete, hanya tinggal visa. Setelah pergolakan bathin,
perhitungan untung rugi, meyakinkan diri dengan kalimat "Who can read
future?" Kami bertiga tetap apply Visa via travel agent D-20 sebelum berangkat.
D-3 Sebelum keberangkatan dua ajumma konfirm untuk tidak berangkat. Mereka sudah mencoba minta izin tapi si bos mengancam akan mengantung mereka bila berani kabur. Aku pasrah. Ditambah lagi kabar kalau Jung Joon Young (My fav 2D1N member) leaving to Cook island for filming Law of the Jungle, make my solo traveling feel more lonely. Temen gak ada dan pacar (jebal ignore please๐) pilih bekerja. Aku berubah menjadi Zombie. ๐ฃ
D-Day diawali dengan wajah khawatir teman-teman sekantorku, beneran berangkat
sendirian? Aku menjawab mungkin. Dua ajumma mau mencoba maju perang lagi ke bosnya hari ini. Tapi kali ini mereka melengkapi diri dengan senjata yang bukan
hanya meyakinkan si bos tapi juga mengancam si bos. Hahaha.. Ternyata bos cuma
punya hanger pakaian dan pohon toge untuk menggantung dua ajumma. Si bos kalah telak, Tiket, Hotel, Visa, Itinerary dan dua Ahjumma ikut berangkat. Alhamdulillah doa anak soleh terkabulkan.
Ajumma Yenni yang sudah pamit tidak bisa berangkat jadi yang pertama tiba di terminal 3 Seotta, sedang Ajumma Rahmah yang ga sempat mandi tiba 45 menit sebelum boarding lengkap dengan laptop kerja yang ternyata cuma disentuh pada hari pertama tiba. - Salahkan dinginnya Seoul yang bikin mata kriep-kriep -
Ajumma Yenni yang sudah pamit tidak bisa berangkat jadi yang pertama tiba di terminal 3 Seotta, sedang Ajumma Rahmah yang ga sempat mandi tiba 45 menit sebelum boarding lengkap dengan laptop kerja yang ternyata cuma disentuh pada hari pertama tiba. - Salahkan dinginnya Seoul yang bikin mata kriep-kriep -
Jam 23.00 drama pra-perjalanan berakhir dengan
boarding. Goodbye Indonesian Drama, ์๋
ํ์ธ์. Me & Jung Joon Young, The Sadness of Seoul leaf flowers story :)
No comments:
Post a Comment