Friday, January 12, 2018

Day 1st - Autumn Flowers Korea Trip - Insadong - Myeondong




Day 1st - 31 Oktober 2017

Semburat merah matahari pagi yang menyembul diantara jendela kabin memaksaku bangun dari tidur yang jauh dari kata lelap. Goyangan kencang selama perjalanan membuatku yang memang susah tidur ditempat asing ini melek sampai jam 4.30 pagi. Tak lama kemudian lampu kabin menyala,  para awak kabinpun lalu lalang membagikan sarapan.

Tepat jam 08.30 pesawat mendarat dengan mulus di Incheon International airport.

Wow.. Annyeonghaseo.. Welcome to Seoul.. Lalu kami bergegas mencari toilet. :) 


Selesai urusan toilet kami menaiki shuttle train menuju passenger terminal. Imigrasi yang mengular kami lewati dengan lancar dan langsung mengambil bagasi. Tujuan selanjutnya adalah mencari rental wifi. Drama pra perjalanan membuat kami berangkat hanya bermodalkan booking hotel, jadi untuk yang lain-lain akan kami beli on spot. Ada booth KT Oleh dan SK di passanger terminal, tapi harga yang ditawarkan untuk booking langsung terlalu mahal belum termasuk depositnya.

Udara 8 derajat selsius membuatku menggigil saat menyebrang ke Airport Railroad Building. Selain karena kami berencana menaiki All stop train menuju kota, di gedung ini juga terdapat booth PLAY WIFI (bisa rental onlihe di www.pocketwifikorea.com ) yang harga depositnya lebih murah daripada provider lain. Dan ternyata kami hanya perlu membayar 40000 Won untuk 8  hari, unlimited, cover seluruh Korea dan tanpa deposit tapi pembayaran harus dengan kartu kredit. (mungkin KK itu depositnya :D ) 

Berhasil merental wifi kami bergeser ke minimarket C&U yang berada disamping Play Wifi untuk membeli T-Money seharga 4000 won dan langsung top up 50000 won di mesin. Ada Bahasa Inggrisnya kog jadi gak perlu celingukan minta tolong.

Kami lebih memilih All Stop Train menuju Jongro karena perbedaan waktu perjalanan yang hanya lebih lambat 10 menit dengan harga 50% lebih murah dari AREX. Lagian hotel yang kami booking baru bisa check in di jam 3pm. Jadi kami tidak diburu waktu.

Berdasarkan peta 53 Seoul Insadong hotel tempat kami menginap berada di Stasiun Jongno3(sam)ga (Line 5) . Dari Incheon Airport station kami transit di Geongdeok station lalu transfer ke Line 5 dan mencari Exit 7.

Petunjuk arah yang diberikan Seoul subway sangat jelas, tapi tangga-tangga yang harus dilewati sungguh tidak bersahabat. Rasa ngantuk dan lapar terasa makin berat saat mencapai Exit 7. "Mana GS25nya ? Bener gak sih ini rutenya?" Mulai mengeluh padahal direction tertulis walk 200 mtr to GS25. Tangan yang dipenuhi koper dan kaki yang selama ini digantikan abang ojek online membuat kami berhenti setelah melangkah 5 meter. πŸ˜€


Kami menyerah dan meraih seorang Ahjussi untuk meminta tolong. Kuberikan alamat yang tertulis dalam bahasa Korea. Dan kami kembali terseok mengikuti langkah kakinya yang panjang. Taraaaa.. Hotel di depan mata. Kamsahamnibda Ahjussi (#kecup Parkbogum :D )

Anna sang resepsionis menyambut kami dan mengatakan kalau kami boleh memasuki ruangan walau jam masih menunjukkan angka 12pm. Kami book triple room via booking.com. 1 Single Bed, 1 double bad, AC, Heater, Boiler, LCD TV, 2 buah cangkir menyambut saat memasuki kamar. Beralih ke bathroom kami menemukan, Hair Dryer, handuk mandi, handuk rambut, dan small soap. Ditambah wifi-nya yang super ngacir membuat kamar seluas 18m2 ini masuk kategori nyaman.




Selesai segala urusan kamar kami keluar lagi untuk mencari makan. Kami pun menelusuri lorong kecil sekitar hotel sekalian mencari jalur terdekat menuju subway. Di lorong kecil itu terdapat banyak rumah penduduk yang beralih fungsi menjadi toko pakaian, toko bunga ataupun toko souvenir. Lorong itu tidak terlalu ramai disiang hari. Tapi bila malam tiba lorong kecil itu berubah menjadi warung tenda tempat para karyawan asyik minum dan bercengkrama bersama teman-temannya sambil memanggang samgyeopsal. Serasa nonton Misaeng LiveπŸ˜€

Niat untuk makan berubah saat Logo Uniqlo terpampang besar didepan mata. Aku langsung masuk dan mencari jaket yang sudah aku incar sejak di Indonesia. Kog ga beli di Indonesia? Saat aku cek online harganya tidak jauh beda, ditambah lagi bila kita menunjukkan paspor kita akan mendapat discount 10% Tax refund untuk pembelanjaan 35000 won. So aku pikir lebih baik aku penuhin koper dengan indomie daripada jaket tebal :)

Dari kasir Uniqlo kami mendapat informasi kalau kami cukup berjalan 10 menit untuk mencapai food street dimana seafood-seafood panggang dijajakan. Tapi baru 2 menit melangkah mata kami terpartri pada rak display seafood yang terpajang. Kami pun berbelok memasuki restoran. Ahjumma yang ramah menyambut kami dan langsung menghidangkan air putih serta kimchi. Dengan bahasa Korea seadanya aku meminta agar tidak memasukkan Dwaeji Gogi dalam hot pot pesanan kami. 



Makanan yang menggoda iman :)

Seafood hotpot mendidih saat sampai di meja kami. Baunya yang harum membuat cacing di perut makin menari-nari. Aku mengambil sendok dan mulai mengaduknya. Sebuah daging merah berbentuk dadu muncul diatas sendok. Aku menoleh ke Ahjumma dan bertanya ? "Ige mwoya? Ahjumma menjawab dengan tersenyum manis "Haem" Yah Ahjumma, emang Haem bukan keluarganya Patkay 😒

Mo komplain bingung ngomongnya. Lemas, ikhlasin aja, pinggirin. Untung setiap restoran Korea menyiapkan side dish yang banyak dan nasinya juga pulen. Setidaknya kami bertemu nasi yang enak. Sang Ahjumma terlihat sedih saat Hotpotnya sama sekali tidak kami sentuh. Aku menjelaskan dalam bahasa Inggris kalau kami muslim dan tidak bisa makan makanan yang mengandung dweaji. Entah si Ahjumma mengerti atau tidak, dia hanya angguk-angguk dan tetap mengambil uang kami. Ikhlas πŸ˜‘


Our first lunch :) Patkay sdh disingkirkan :D


Setelah gagal makan enak kamipun kembali berjalan menikmati angin sore yang tidak terlalu dingin. Gerobak foodstreet yang menjual cumi kering dan teokkboki memanggil karena perut masih minta diisi. Bismillah... Masissda :D 


Foodstreet

Son Ye Jin Unnie :)

Pertokoan di Insadong

Sebuah taman dengan beberapa pohon berdaun merah memanggil minta dimasuki. Sebuah paviliun berdiri megah ditengahnya. Kebiasaan buruk menghabiskan waktu di satu tempat kambuh disini. Sampai-sampai ada Ahjussi menghampi. Dengan bahasa inggrisnya yang terbatas dia bercerita kalau dia pernah tinggal di Jakarta. Dari Ahjusi kami tahu kalau taman itu bernama Tapgol Park. Pagoda marmer yang ditutupi kaca didalam taman ini ternyata adalah Wongaksa Pagoda yang sudah berumur lebih 500 tahun. 


Daunnya sedikit, narsisnya banyak :)

With Wongaksa Pagoda yang dibangun tahun 1467 :)


Kami menghabiskan waktu hampir satu jam disini. Hari semakin gelap, Udara merayap dingin. Dalam perjalanan pulang kami membeli kimbab untuk makan malam di 7-11. 

Jam menunjukkan angka 7.30pm saat kami selesai makan malam. Kaki yang belum terlalu lelah mengajak kami menembus udara 8 dejarat menuju Myeongdong,

Dari Jongno3(sam)-ga (Line 3) Transit di Chungmuro (Line 4) lalu turun di Myeong-dong. 

Myeongdong terkenal dengan surganya belanja kosmetik korea. Semua merek ada disini, tidak perlu takut kelewatan karena hanya dalam jarak beberapa meter toko dengan brand yang sama sudah ada lagi. Selain kosmetik, sepatu, pakaian, restoran dan accessories juga tersedia disini. Aku yang tidak terlalu mengerti tentang K-Beauty hanya membeli Masker Nature Republic Royal Jelly seharga 19000 won dan pasti dibonusin tester. Jangan lupa minta pake agyeo agar diberi tester lebih banyak. πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚


Aku melirik jam karena Udara semakin dingin, Its 9pm. Kantong belanjaan sudah memenuhi tangan padahal baru 12 jam menginjak Seoul. Kami harus pulang πŸ˜€




Picture by Yeni Triwulandari :))






No comments:

Post a Comment