Sabtu, 18 May 2013
Rasa panas yang sangat pedas di telapak kaki membuat aku terbangun pagi ini. It's 4am in the morning lebih awal 1 jam dari alarmku. Aku langsung mencabut koyo cabe yang menempel dan hidup terasa lebih baik :D
Saat aku menarik kembali selimut mataku tertegun melihat jendela yang hanya tertutupi gorden. Langit sudah sangat terang sekali, seperti jam 6 pagi di Tangerang. Rasa takjub yang norak membuat mataku melek lebar. Suara langkah kaki dan ramainya penduduk yang berlalu lalang membuatku makin menikmati pemandangan dari jendela.
Rencana hari ini adalah ke Great Wall. Yuph, ini lah tujuan dari semua tujuan menginjak China. Kami sudah membooking 1 Day Bus Tour: Mutianyu Great Wall, Ming Tombs, Olympic Stadium via online di http://www.beijinglandscapes.com Harga yang kami dapat adalah RMB 192/orang lengkap dengan Vegetarian Lunch for Muslim.
Kemarin sore pihak tour sudah menghubungi kami ke Hostel dan memberi tahu kalau kami akan dijemput jam 7.30 di gerbang depan Hostel lengkap dengan no HP dan flat mobil. Sampai jam 7.45am Van Putih bernomor 47234 tidak muncul-muncul. Aku akhirnya berlari menerobos kerumunan pasar pagi untuk meminta bantuan Candice menelpon Anna, tour guide kami hari ini.
Menurut Anna dia sudah menunggu setengah jam dan kami tidak muncul, aku jawab bagaimana mungkin kami dijanjikan jam 7.30 sedang sekarang baru 7.45 dan kami sudah berada di gerbang sejak 7.25am. Lalu beberapa saat kemudian Candice mengatakan kalau Anna membuat kesalahan dan meminta kami kembali ke Gerbang. Thanks again for your help Candice.
Saat kami sampai di Gerbang gadis cantik yang sangat China bernama Anna itu langsung meminta maaf berkali-kali. Dia menceritakan kalau sebelumnya dia janjian 4 orang tamu didepan gerbang hotel mereka dan menunggu hampir setengah jam. Akhirnya Anna memutuskan untuk menemui mereka di hotel. Tapi pada saat bertemu mereka malah mengcancel tour Anna dgn alasan sudah booking tour yang lain. Anna langsung kesal dan marah-marah tapi mau diapakan lagi. Kami hanya bisa mengatakan.. Sabar yah Anna :D
Setelah menjemput kami perjalanan dilanjutkan menjemput dua orang Ibu dan anak asal Jerman dan seorang pria muda asal Macau. Dan perjalanan dilanjukan ke Jade Factory.
Di Jade factory kami dijelaskan sejarah giok beserta macam-macam Giok itu sendiri. Dan seperti biasa ujung dari penjelasan itu adalah merayu kita untuk membeli.
Shio Horse Jade
Perjalanan dilanjutkan menuju Ming Tomb, dimana 13 Raja Dinasty Ming dikuburkan disini. Aku tidak terlalu mendengarkan penjelasan Anna mengenai makan ini karena sibuk menikmati pemandangan dan asyik photo-photo. Menurut Anna hanya ada 2 tomb yang dibuka hari itu. Dan aku pun lagi-lagi tidak mendengar penjelasannya. Kalau mau lebih jelas mengenai sejarah Ming Tomb buka di Wikipedia or situnya saja yah :D
And here's the picture.
Lunch finished, dan kami pun melanjutkan pendakian menuju Cable Car Disekitar cable car sangat banyak pernak pernik souvernir yang menggoda mata. Tapi kami harus terus mengikuti Anna mendaki. Aku takjub melihat kemampuan Wedges Anna yang tetap dapat menopang tubuhnya walau kecuraman hampir 50 derajat. Sampai di Cable Car Anna berpisah dengan kami. Kami diminta bertemu kembali diarea parkir jam 2.30pm. Untuk menggunakan Cable Car kita harus membayar RMB 80 return sedang one way RMB 60. Untuk turun dari Great Wall ada cara, menggunakan cable car dan Tobongan. Seperti kereta luncur dan aku yakin akan sangat membangkitkan adrenalin.Tapi saat berada diatas Great Wall aku tidak melihat tobongan sehingga aku lupa akan moda transportasi ini. Kamipun pulang naik cable car.
Setelah menaiki cable car selama 5 menit, kita akan disambut batu besar bertuliskan National Tourist Attraction Muntianyu Great Wall. Dibelakangnya terdapat tower dimana Great Wall yang berdiri kokoh bagaikan ular Naga tertutupi. Kamipun langsung mendaki tower dan Yuph, Finally, And here I am.. Salah satu impian tercapai sudah. Melihat langsung dengan dua mata salah satu keajaiban dunia yang luar biasa megah dan berwibaba. Speechless, aku tidak tahu harus bagaimana mengungkapkan apa yang aku lihat. Yang aku tahu aku harus menasbihkan hari ini sebanyak mungkin didalam kamera. Narcis.. Narcis dan Narcis :D
Dari Silk Factory kami minta diturunkan di depan jalan terdekat menuju National Stadium. Kebetulan Silk Factory dan National Stadium hanya berjarak 5 menit naik mobil. Sesuai penjelasan di website, tour hanya melewati National Stadium, bila kami ingin mengambil photo, kami bisa meminta untuk diturunkan tapi pulang kehotel sendiri. No problem, toh ada subway disini. Makanya kami memilih hostel didekat subway. Disinilah akhir perjalanan New Familly kami, kami pun say bye bye ke semua peserta tour dan berpisah untuk berjumpa lagi suatu hari nanti.
@Cimone 11.15pm ditemanin Knight and Day RCTI :D
Mendaki dan mendaki
Gerbang masuk Ming Tomb
Gerbang ke dua
Peti-peti kosong
Tempat duduk raja
Banyak koin didalamnya, lumayan tuh kalo buat nambahin duit yang ilang hehehe
Our new family in China
Selesai mengelilingi Ming Tomb perjalanan dilanjutkan menuju Great Wall, niat utama kami menginjak Beijing. Sebelumnya menaiki Great Wall, kami diajak menikmati makan siang di sebuah restoran dekat cable car. Rasanya lebih bersahabat dilidah dibanding dinner kami semalam. Karena kami bertiga muslim, Anna hanya menyiapkan Vegetarian food, tapi saat kami katakan kalau kami bisa makan selain pork, maka Ayam, seafood, daging dan satu menu pork langsung muncul jadi makan siang. Anehnya menu pork itu hanya disentuh separuh oleh mereka. Pokoke kenyaaang :DLunch finished, dan kami pun melanjutkan pendakian menuju Cable Car Disekitar cable car sangat banyak pernak pernik souvernir yang menggoda mata. Tapi kami harus terus mengikuti Anna mendaki. Aku takjub melihat kemampuan Wedges Anna yang tetap dapat menopang tubuhnya walau kecuraman hampir 50 derajat. Sampai di Cable Car Anna berpisah dengan kami. Kami diminta bertemu kembali diarea parkir jam 2.30pm. Untuk menggunakan Cable Car kita harus membayar RMB 80 return sedang one way RMB 60. Untuk turun dari Great Wall ada cara, menggunakan cable car dan Tobongan. Seperti kereta luncur dan aku yakin akan sangat membangkitkan adrenalin.Tapi saat berada diatas Great Wall aku tidak melihat tobongan sehingga aku lupa akan moda transportasi ini. Kamipun pulang naik cable car.
Setelah menaiki cable car selama 5 menit, kita akan disambut batu besar bertuliskan National Tourist Attraction Muntianyu Great Wall. Dibelakangnya terdapat tower dimana Great Wall yang berdiri kokoh bagaikan ular Naga tertutupi. Kamipun langsung mendaki tower dan Yuph, Finally, And here I am.. Salah satu impian tercapai sudah. Melihat langsung dengan dua mata salah satu keajaiban dunia yang luar biasa megah dan berwibaba. Speechless, aku tidak tahu harus bagaimana mengungkapkan apa yang aku lihat. Yang aku tahu aku harus menasbihkan hari ini sebanyak mungkin didalam kamera. Narcis.. Narcis dan Narcis :D
Welcome to Muntianyu
Sang Ular Naga yang membentengi China
Suasana dari tower ke 2
Perjalanan Pulang
Tak terasa hampir 1,5 jam kami berada
disini. Dan kami hanya bisa mencapai 3 tower. Itupun terpaksa kami hentikan
karena kaki dan nafas yang sudah tinggal satu-satu. Sebenarnya itu sangat memalukan apalgi saat melihat seorang nenek yang masih kuat meneruskan pendakian melewati kami. Tapi this is my argument (*bela diri maksa yang agak lebay), Nenek itu orang
China. jadi, dijamin dia sudah biasa naik turun disini, paling gak dia sering menggunakan subway yang kalo transit antar stasiun bisa berkilo-kilo meter.. Diterima kan argument gw :D. Kamipun kembali ke Cable car dan menemukan teman
Macau kami. Dia bercerita kalau dia berjalan sangat jauh dan berhasil mencapai bendera pertama. Kami
bertepuk tangan memberi salut. Tapi setelah itu kami memintanya menjadi
fotograper kami :D :D
Sekali lagi segala macam souvenir menyambut dan menggoda kami saat keluar dari Cable Car. Kalo saja tidak ikut tour, pasti kami sudah asyik
menawar. Tapi itu tidak mungkin, jam sudah menunjukkan 2.30pm, kami sudah ditunggu di mobil. Kamipun hanya bisa menatap
souvenir-souvenir yang lucu-lucu itu. My friend, ini gambar oleh-oleh untuk
kalian yah.. Bukan gak mau beli, but we don’t have time. *alasan klise banget :D
Inget Asemka :D
Ternyata benar, semua peserta tour sudah berada didalam mobil kecuali kami. Dan sekali lagi kami minta maaf karena telah membuat mereka menunggu. Perjalanan dilanjutkan menuju Silk Factory. Seperti di Jade Factory kami diberi penjelasan tentang cara pembuatan kain sutra mulai dari kepompong sampai menjadi kain. Menurut Anna, bantal dari sutra sangat baik untuk kesehatan dan dapat membuat kita tidur lebih nyenyak. Weleh, bantal kapuk aja bikin gw tiap pagi males bangun untuk kerja apalagi pake bantal sutra. Gw putuskan untuk tidak beli agar bisa menjadi karyawan teladan *baca : mahal :D hehehe..
![]() |
Beautiful silk with beautiful price :-)
|
Kebetulan saat kami diturunkan rombongan manula dengan bendera besar sedang berjalan kearah National Stadium. Kami mengikuti mereka dan langsung berpisah saat menemukan bunga-bunga bermekaran disekitar lapangan. Tau kan mengapa kami berhenti. Bunga-bunga itu juga pengen narcis. :d
National Stadium atau yang dikenal sebagai Birdnest terletak di Olympic Green Village, Chaoyang District. Ia dirancang sebagai stadiun utama Olimpiade Beijing 2008. Sejak Oktober 2008, setelah Olimpiade berakhir, tempat ini dibuka sebagai obyek wisata. Sekarang, National stadium adalah pusat kompetisi olahraga internasional atau domestik dan kegiatan rekreasi.
Semakin mendekati Bird Nest, taman ini semakin ramai. Mungkin karena ini malam minggu jadinya pusat rekreasi berpindah disini. Dikarenakan jam masih menunjukkan pukul 6 sore sedangkan Bird Nest akan lebih berkilau dimalam hari kami memutuskan untuk menunggu malam tiba sambil menikmati suasana sekitar yang enak banget untuk nongkrong. Selain melihat orang-orang yang narsis berphoto didepan Bird Nest kita juga bisa melihat layang-layang unik yang dimainkan oleh para pengunjung taman. Hermin menawar layang layang panjang itu seharga 3 buah RMB20, tapi si bapak keukeuh dengan angka RMB 10 untuk satu layangan.
Layangan panjang
Kedainya si Mooo yg berlatar Bird Nest
Rasa haus yang mendera akhirnya membuat kami menghampiri sebuah kedai yang kebetulan berlatar Bird Nest. Sekali lagi kami harus menggunakan bahasa tarzan untuk belanja. Aku tertarik dengan botol lucu yang banyak diminum oleh orang-orang disekitar sana. Dari bentuknya aku merasa kalau itu adalah susu. Saat aku bertanya apa ini sang penjual menjawab dengan gaya lucu menirukan suara sapi... "Mooooooo" ujarnya membuatku ngakak. Akhirnya aku membelinya seharga RMB 5 dan ternyata itu adalah Plain Youghurt yang menurutku sangat enak tapi tidak disukai Hermin dan Rahmah.
Mooooo :D Itu ada gambar sapinya :D
Jam sudah menunjukkan lebih dari 7 malam tapi tanda-tanda malam belum juga muncul. Udara dingin yang mulai menusuk kulit membuat perut kami minta diisi. Benar, mie rebus pasti sangat cocok malam ini, tapi masalahnya mie mie yang dijual, 100% tidak berhuruf latin. Semuanya ditulis dengan cacing pita yang yang dikepang seribu. Ribet. Saat aku bertanya pada si penjual Moo apakah ada mie tanpa Zhūròu dia hanya geleng-geleng mooo.. Argggh.. Lapaaar...
Rahmah yang kelaparan memutuskan bertanya pada semua orang apakah ada yang bisa berbahasa Inggris dan hampir semua orang menggeleng. Sampai akhirnya kami menemukan dua orang pasangan muda Jenny dan Hadi (tuh cowok namanya indonesia banget :D ) yang berbahasa Inggris pas-pasan tapi bisa mengerti mau kami.
Dan mereka lah yang membantu kami memesan seporsi Mie Seafood yang sumpah rasanya sangat enak dibanding mie yang dibeli disupermarket dekat hostel. Akhirnya cacing-cacing diperut tertawa ringan.
Hadi dan Jenny berasal dari sebuah propinsi Gubo or Kubo aku tidak ingat, yang jelas saat mereka berbicara dengan seorang Ibu yang juga duduk disekitar kedai, sang ibu juga terlihat bingung mendengar kata Gubo. So, dont asked me to explain. Mereka adalah sepasang kekasih dan tinggal bersama. Jenny sedang melanjutkan kuliahnya sedangkan Hadi baru bekerja 3 bulan di Beijing. Mereka pun akhirnya mengikuti kami Narsis di Bird Nest dan Watercube. Walau berbeda negara dengan bahasa terbatas tapi bila sudah berada dihadapan kamera kami kompak luar biasa. :D
Water Cube
Bird Nest or National Stadium
Sore hari di Bird Nest
![]() |
With Hadi & Jeni our new friend from China |
Tanpa terasa jam sudah menunjukkan pukul 9.20pm. Kami pun bergegas kembali ke Hostel. Dikarenakan tadi kami diturunkan dari Bis Tour, kamipun meminta Jenny dan Hadi untuk mengantar kami ke Subway Olympic Sport Center Station yang berada di Line 8. Sebelum berpisah kami bertukar email.
Kami sampai di Hostel jam 10.00pm. Walau tadi sore sudah diisi Mie, perut asia kami kembali menagih nasi. Hermin memesan Nasi Capcay dan Rahmah memesan Omlet. Aku yang membawa Pop Mie goreng dari negeri tercinta memutuskan untuk makan Pop Mie hari ini. Inget kan uangku hilang. Melaas..
Saat memesan dinner kami meminta agar dapat makan dikamar karena kami terlalu lelah. Candice yang baik hati menyetujui. Selain minta makan dikamar Rahmah dan Hermin memesan agar kadar garam dalam masakan dikurangi tapi yang terjadi saat makanan datang yang terasa malah hambar. Akhirnya kami bertiga berbagi satu buah Pop Mie Goreng yang mengobati kami akan rumah. :D
Selesai mandi kami pun kembali ke tempat tidur masing-masing dan berjanji besok pagi kami harus belanja buah-buah lucu itu didepan hostel.
Selamat malam Beijing :D
Pengeluaran Day 3rd
- Tour Muntianyu = RMB 192 x 1600 = 307200
- Cable Car Return = RMB 80 x 1600 = 128000
- Moo = RMB 5 x 1600 = 8000
- Mie Instan = RMB 3 x 1600 = 4800
- Subway Beijing Olympic - Dongshi = RMB 2 x 1600 = 3200
- Mineral water = RMB 2 x 1600 = = 3200
Total pengeluaran Day 2 = Rp. 454.400,-
No comments:
Post a Comment