Sunday, May 26, 2013

Beijing Part 4th – Summer Palace – Xidan – Wangfujing Street – Airport

Minggu, 19 Mei 2013



Rencananya pagi ini kami ingin bertualang di pasar tradisional yang ada didekat hotel, tapi pada saat mataku terbuka di jam 4 pagi, aku hanya mengizinkan sedikit cahaya matahari yang tembus melalui kaca jendela memasuki mataku. Lalu aku kembali terlelap dan benar-benar membuka mata di jam 6 pagi dan lagi-lagi karena rasa pedas koyo cabe di kakiku. :D

Setelah beres-beres jam 8 pagi kami turun ke lobi dan bertemu Candice. Sebelum berangkat aku membooking mobil hostel untuk ke Airport besok subuh. Sebenarnya kami bisa menaiki subway, tapi karena jadwal terakhir Airport Express adalah jam 22.30 yang berarti kami harus berangkat jam 21.30 dari hostel.  Sedang flight kami ada di jam 2.00am membuat kami merasa terlalu lama di airport. Lebih baik waktu dihabiskan untuk shopping daripada bengong di Airport. Toh jam 2.am duty free pasti juga sudah pada bobok :D 


Sampai didepan pasar nyali kami untuk berbelanja ciut. Kami mengingat pengalaman saat berada di Nasional Stadium dimana kami hanya menemukan 2 orang yang bisa berbahasa Inggris, dan kemungkinan untuk menemukan mereka lagi sangat kecil disini yang nota bene hanya orang-orang yang membeli kebutuhan dapur alias kebanyakan ibu rumah tangga. Hasrat hati ingin menarik Candice untuk membantu kami menawar, tapi aku ingat dia sedang menikmati sarapannya. Aaargh tak tega aku. Jadilah kami menatap Ubi bakar, Jagung rebus dan buah-buah yang terlihat segar dengan perasaan galau.

Kamipun langsung menaiki Subway dan menuju Stasiun Beigongmen di Line 4. Dari Beigongmen ambil exit yang bertuliskan North Gate of Summer Palace, dipintu exit kita kita belok kekiri dan berjalan kira-kira 100 mtr sampai ke pintu gerbang Summer Palace. Saat keluar dari pintu exit angin dingin yang sangat kencang menyapa kami. Good, aku salah pilih kostum. Celana pendek dan tanpa jaket ditengah udara yang tidak bersahabat membuatku ingin meringkuk dikamar. Untung aku membawa masker jadi debu-debu yang berterbangan bisa sedikit dihalau. 

Kami hanya membayar entrance free tiket sebesar RMB 30 bukan terusan. Summer Palace terlalu luas jadi kami yakin kaki kami dari sisa perjalanan dua hari sebelumnya tidak akan kuat. Apalagi dari beberapa blog yang aku baca perjalanan ini akan penuh dengan pendakian.
Gerbong pertama tempat membeli tiket
Gerbang kedua, pengecekan tiket
North Gate
Suzhou Market Street 

Setelah melewati North gate kita akan menemukan Suzho Market Street  yang membentang dikiri kanan jalan sedang didepannya kita dihadapkan pada tangga menuju gedung berwarna merah bata yang menjulang tinggi bernama Sumeru Temple. Untuk mencapai temple itu lagi-lagi tangga yang tinggi menyambut kami. Mari kita menguruskan badan dengan mendaki.

Sumeru Temple
Tangga terpanjang
tangga lagi
Tangga lagi-lagi
\
 Tangga dan batu
Sekali ini mendaki batu bukan tangga :-(

Dari perjalanan mendaki kita akan menemukan jalanan curam menurun. Rasa pegal dikaki menumbuhkan rasa bête. Tempat ini terlalu luas dan peta yang kami beli seharga RMB 10 saat masuk sama sekali tidak membantu. Tidak ada nama or tanda dalam huruf latin di tiap gedung-gedung yang kami temui (atau kami tidak melihatnya). Yang ada hanya,  jalan mendaki dan turunan yang sama-sama curamnya. Kalau sudah begini rasanya menyesal menolak tawaran guide yang banyak mendatangi kami dipintu masuk. So, bila anda ke Summer Palace sewalah guide. Ternyata sangat banyak jalan tersembunyi yang sebenarnya akan mempermudah  perjalanan kita. Dan inilah hasil photo-photo saat lost in Summer Palace.

Jalan menurun
Kalo pake high heel gini bisa istirahat di banyak kursi taman
Perjalanan curam menurun berakhir di Kuming Lake


Sewa boat seharga RMB10 bila ingin mengarungi Kuming Lake

Long Koridor

Rasa bete yang luar biasa karena hanya menemukan gedung yang bentuknya hampir sama disemua sisi membuat kami ingin pulang. Tapi masalahnya sangat malas sekali menyusuri jalan curam itu untuk pulang, sedang subway terdekat harus melewati jalan curam itu. Kami yakin Summer Palace yang sangat luas ini pasti memiliki banyak jalan tikus yang mempermudah kami menuju North Gate, masalahnya kami tidak tahu harus bertanya pada siapa karena tidak ada sama sekali petugas disekitar sini. Beruntung di tengah Long Koridor kami menemukan sebuah toko penjual Moo (Beijing Yogurt) dan dengan jutek dia menunjuk jalan lurus mendaki kearah Pagoda untuk keluar. No option. Kami pun mengikuti petunjuk sang penjual Moo.  


 Pagoda sesuai petunjuk penjual Moo
dibalik pagoda ini adalah jalan pulang terdekat menuju North Gate
Pemandangan dari atas Pagoda, Kuming lake membentang

Jam sudah menjukkan pukul 12.00, lama juga kami tersesat, untung didepan Pagoda ada penjual Timun dan Jagung rebus, kami pun membeli jagung rebus sebagai pengganjal makan siang seharga RMB 2. Sumpah, jagungnya enak banget. Besar-besar dan putih seperti nasi, langsung membuat kenyang.

Gendut, mereka sumpeh enak bener !!
Pengganjal lunch

Kami pun akhirnya berhasil keluar di North gate dan perjalanan lebih singkat dibandingkan saat kami sampai. As I say, if you know jalan tikus, Pagoda yang jadi brosur Summer Palace pasti akan dengan sangat mudah ditemukan. Keluar dari North gate kami langsung melangkah menuju Xidan salah satu pusat perbelanjaan yang direkomendasikan Ibu Dieng saat kami bertemu di LCCT Airport. Dalam perjalanan pulang menuju stasiun lagi-lagi kami menemukan penjual Jagung rebus, dan ubi bakar serta buah-buahan. Aku kembali membeli jagung rebus dan 1/2 kg buah yang mungkin bernama leci. Aku tidak terlalu yakin apakah ini buah leci karena seumur hidup aku belum pernah melihat kulit Leci. Yang aku tau saat kulitnya  kubuka aku menemukan bentuk buah dengan rasa dingin dan manis seperti leci memenuhi mulutku. So, buah ini kuberi nama Leci. :D


Untuk menuju Xidan kami harus transfer ke Line 1, karena kami tidak tahu arah mana yang dituju, kami pun memilih pintu exit yang pertama kami lihat. Dan Woow, kami disambut jembatan penyebrangan yang sangat lebar. Hmmm, kalo di Indonesia bila ada macet jembatan itu pasti langsung dilewati motor. :D



Xidan Area

Karena rasa lapar kami pun memasuki KFC yang tepat berada didekat tangga turun. Selesai makan siang, kamipun berburu kedalam Xidan market untuk mencari oleh-oleh. Memasuki Xidan market sama seperti memasuki WTC or ITC di jakarta. Mungkin sedang trend, hampir semua baju yang dijual berwarna menyala seperti fuorescent. Tapi entah mengapa kami tidak tertarik untuk belanja didaerah ini. Terlebih karena kebanyakan penjualnya tidak mengerti bahasa Inggris sama sekali.

Jadilah kami meninggalkan Xidan dengan tangan kosong dan memutuskan melanjutkan perjalanan ke Wangfujing Street. Dari Xidan kami cukup berganti 3 stasiun dan silahkan pilih exit sesuka anda. Aku lupa exit apa yang aku pilih yang jelas kami langsung dijambut jalanan luas dan lengang.
Memang jalan Wangfujing ini ditutup bagi kendaraan, jadi kita bisa puas bernegosiasi tanpa ada kendaraan lewat. Wangfujing sebenarnya adalah Orchard Roadnya Beijing ada banyak branded store disini. Tapi kami lebih memilih sebuah gang yang dinamakan food street. Disini terdapat banyak jajanan aneh seperti kalajengking, kecoa hingga kelabang. Mereka semua dipajang dalam keadaan hidup dan baru dibakar setelah ada yang membeli. Seyeeem. 
But bukan itu tujuan kami kesini, teruslah berjalan menelusuri food street, karena dibelakangnya terdapat banyak penjual berbagai souvenir. Untuk harga kalau jago menawar bisa seperti di Ya Show or Silk market. Yang penting bargain with smile of death angel. Hahahahaha

Itu gang foodstreet nya :D 





Toko souvenir dibelakang foodstreet.

Jam menunjukkan pukul 20.00pm dan kami harus kembali ke hotel untuk packing. Langkah kaki yang sudah sangat berat menjadi semakin berat dengan tentengan ditangan. Sebelum pulang kami membeli beberapa ayam KFC untuk pengganjal makan malam. 

Kami sampai dihotel jam 9.00 dan langsung memesan 3 porsi Nasi, Candice melongo heran saat kami tetap  mengiyakan pertanyaan  "Only rice ?" nya yang sampai 3 kali. Iya Candice kami punya ayam KFC. Hehehe.

Tepat jam 11 kami check out dari hotel. Mobil sudah siap didepan pintu dan sebelum berpisah kami photo bareng dengan Candice sebagai kenang-kenangan.
With Candice

Kami sampai di Terminal 2 jam 11.45, aku kembali berjalan menuju Lost and Found untuk menanyakan tentang dompetku. Dan mereka kembali menjawab. "Sorry, we dont find any wallet with lot of money." Ternyata bagi orang China duit di dompetku itu banyak yah. Heheheh tetep sok kaya walau lemes. Yah sudahlah aku menyerah dan langsung menuju imigrasi.

Sama seperti di Bangkok, kita harus tetap check in walau sudah memiliki boarding pass, ditambah lagi kami memutuskan untuk menitipkan tas dibagasi. Saat sampai di konter check in bagasi kami lebih 1 kg, sang petugas melihat bawaan kami ke kabin yang masing2 hanya membawa satu kantong plastik berisi permen china. Dia pun tidak menghitung kelebihan bagasi kami. Ternyata ada orang baik..


Dan saudara-saudara tahukah anda betapa ketatnya imigrasi Beijing. Mereka benar-benar menggeledah tubuh dari ujung rambut sampai ujung kaki walau mesin pendeteksi logam tidak berbunyi saat aku lewat. Bahkan tas Rahmah dibongkar karena dia membawa sendok. Wow.. wow..wow.. But sudahlah, tiap negara memiliki system security masing-masing. 

Setelah melewati imigrasi kami langsung berjalan menuju gate 14 tempat baording kami. Suasana Airpot di jam 12 malam sudah sunyi senyap. Ada 2 toko duty free yang masih buka namun harga yang ditawarkan hampir  5x lipat harga Wangfujing jadilah kami cuci mata sampai jam 1pg. 

Sampai di Boarding gate pesawat yang akan membawa kami ke KL sudah terparkir, di pintu boarding sudah terlihat beberapa orang mengantri karena sudah kehabisan tempat duduk.

 Pesawat yang akan membawa kami ke KL

Ruang tunggu Gate 14 Terminal 2 Beijing

Tepat jam 1.30am kami masuk ke pesawat. Setelah lepas landas lampu dikabin langsung dimatikan. Airasia X berjanji akan membangunkan kami di Jam 5.45 pagi untuk sarapan. Dan kami pun terlelap.

Selamat tinggal Beijing. See you next time if I want too :D


Pengeluaran Day 4th
  • Subway Dong Shi - Beigongmen = RMB 2
  • Tiket Masuk Summer Palace + Peta = RMB 33 
  • Jagung Rebus Pagoda = RMB 2 
  • Jagung Rebus Pintu masuk = RMB 2 
  • 1/5 Kg Leci = RMB 10 / 3 = RMB 3 
  • Subway Beigongmen - Xidan = RMB  2
  • Lunch at KFC = RMB 7 / 2 (w/ Rahmah) = RMB 3,5 
  • Beli Jaket Parasut RMB 40 
  • Subway Xidan - Wangfujing = RMB 2
  • Belanja oleh-oleh = RMB 80
  • Dinner KFC = RMB 10
  • Subway Wangfujing - Dongshi = RMB 2
  • Air Mineral = RMB 2
  • Rice = RMB 2
  • Shuttle Hostel Airport = RMB 200 / 3 = RMB 67
  • Air mineral = RMB 5
Total pengeluaran day 4th = 257.5 = Rp. 412.000,-

1 comment:

  1. sis lain kali kalau mau beli dipasar tradisional, caranya gampang koq
    1. amati orang yang belanja, contoh saya pernah pingin beli stobery, tapi ngga tau bahasa mandarinya, terus saya amati beberapa orang yang beli dan saya lihat jumlah timbanganya, beruntungnya angka tidak bagian dari gambar cacing bertumpuk :), saya lihat 1 kg harganya 20 yuan, ya udah saya sodorin uang 20 yuan saja, dan akhirnya saya menikmati strobery yang besar dan manis, beda rasanya sama stroberry yg dijual di lembang :)

    ReplyDelete