Thursday, April 16, 2015

Day 3rd - Mengejar Sakura Japan Trip - Gunung Fuji - Shibuya

Senin, 30 Maret 2015



Pagi ini aku bangun karena suara tipi yang dinyalakan Hermin. Sumpeh swear sangat, aku ngantuk pake banget! Aku tetap meringkuk seperti anak kucing dan tidak perduli pada Hermin yang bergerak kesana kemari. Tepat jam 6.30 aku baru bergerak ke kamar mandi. Rencana hari ini kami akan ke Gunung Fuji dan lagi-lagi mencari sakura pink.


Setelah semua beres jam 8.30 kami berbegas ke arah Pronto, tempat hotel kami memberi sarapan yang saladnya lumayan enak.


Sarapan pake Narcis 😊

Kami meninggalkan hotel di jam 09.00 melalui exit 7. Subway Kayabacho dipenuhi para pekerja yang hampir semunya memakai seragam warna hitam. Yuph ini hari Senin, jadi selamat berdesak-desakan. Hahaha

Akses tercepat menuju Gunung Fuji adalah stasiun Kawaguchiko. Dari Kayabacho kami transit di Tokyo membayar 170 Yen, lalu mencari Jr Chuo line di line 2 untuk kembali transit di Shinjuku Jr. Dari Shinjuku kami naik LTD Expres Kaiji No. 3  di line 10 dan transit di Otsuki. Dari Tokyo sampe Otsuki kami seharusnya membayar 2.940 Yen untuk reserved seat tapi karena kartu sakti JR Pass kami membayar gratis..tis..tis πŸ˜†


Tain Ltd Express Kaiji No 3
Dari Otsuki menuju Kawaguchiko kita harus menggunakan Fujikyoku Railway yang merupakan Private Line dengan membayar 1140Yen (tidak dicover JR Pass)
Otsuki Stasiun - Belum keliatan Si Fuji πŸ€”
Fujikyu Railway train yang akan membawa kami ke Kawaguchiko
Sasana dalam kereta mirip Komuter Tangerang - Duri πŸ˜†

Untuk menuju Kawaguchiko dari Otsuki kereta ini transit di beberapa stasiun. Tiba di stasiun Shimoyosidha, Mt. Fuji mulai menyembul malu-malu, set, klik, jeprat jepret suara kamera mulai terdengar. Di Mt. Fuji Stasiun kereta berhenti cukup lama sehingga kami bisa keluar dari kereta untuk mengabadikan Gunung Fuji. Tapi bukan ini stasiun yang kami tuju.


Tujuan kami adalah stasiun terakhir dari Private Fujikyu Railway yaitu Kawaguchiko stasiun. Dan Gunung Fuji yang tadi sudah menyembul menjadi tidak terlihat saat keluar dari stasiun. Weleeh, selidik punya selidik kami harus menggunakan Sightseeing Bus untuk melihat Gunung Fuji lebih dekat. Kami diarahkan ke Kawaguchiko Shizen Seikatsu-kan, pemberhentian terakhir dari retro bus saat bertanya di Informasi. Untuk menaikinya tinggal mengantri didepan stasiun, nanti petugas akan bertanya kemana tujuan kita. Bus kami berwarna merah dan membayar 480 yen pada sopir di pemberhentian kami. 








Daan saat sang Mt. Fuji berada dihadapan kami, aku pun speechless, terpesona dan narcis. Entah berapa jam kami menghabiskan waktu disini. Udara yang tidak terlalu dingin dan tidak terlalu panas membuat kami terlalu sangat betah. Dari pengunjung yang penuh menjadi sepi. Mungkin pengunjung lain melakukan tur dengan cara memasuki semua spot-spot yang ada disini, sedang kami hanya stuck di satu tempat dengan seribu macam gaya hingga membuat kamera low bat. That us, mudah terpesona pada satu tempat sehingga melupakan betapa indahnya tempat lain.

Puas bermain disini, kami naik keatas dan menikmati Es Krim dimusim sejuk. Entah karena kami norak tapi sumpeh bin swear, Ice creamnya terlalu dan terlalu enak. 




Tanpa sadar sudah jam 15.30 kami pun kembali menaiki bis menuju Kawaguchi stasiun untuk melanjutkan perjalanan ke Shinnjuku.


Rencana kami ke Shinjuku adalah ke Shinjuku Gyon, taman Sakura lagi, tapi apa daya berdasarkan informasi yang kami dapat dari JR Pass Taman Shinjuku itu sedang ditutup karena ada sebuah event. Akhirnya kami putuskan untuk menuju Yoyogi Park. Walaupun dalam JR Pass tertulis Stasiun Yoyogi, tapi cara terdekat untuk mencapai taman ini adalah melalui stasiun Harajuku. Langit sore dan udara yang sejuk membuat kami terus mengikut petunjuk jalan tapi hanya menemukan taman tanpa sakura. Kami terus dan terus mengikuti jalan. Sampai sakura yang berwara putih ke pink itu muncul, muncul, muncul dan makin banyak.

And as usual, kami lagi, lagi dan lagi terpesona sampai melupakan waktu. Yoyogi Park di penuhi oleh anak2 muda, dan beberapa keluarga yang sedang berhanami atau piknik dibawa Sakura. Tidak ada satu pohon pun yang dibawahnya tidak terisi orang. Jadilah kami menikmati spot hanya dipinggir pohon. Tapi orang-orang Jepang sangat baik. Mereka tau kwalitas dari Tongsis tidak akan mengalahkan kamera TongMba (tolong mbakπŸ˜‚), jadi mereka dengan senang hati menawarkan diri untuk memphoto kami. 

Here you go. The crazy squad in Yoyogi Park πŸ˜„

Hanami dibawah Sakura - Masih terang


Rada gelap dikit


Gelap beneran


Diajakin photo bareng ama orang Jepang, kami sudah mirip kan πŸ˜†

Langit yang menggelap membuat kami meninggalkan Yoyogi Park, tujuan kami selanjutnya adalah Shibuya. Untuk melihat Hachiko & Shibuya Crossing yang terkenal itu.

Sampai di stasiun Shibuya, kami terus mengikuti petunjuk Hachiko Gate yang semakin keluar semakin dipenuhi oleh pengunjung. Didalam keremangan malam aku melihat kepala Hachiko mendongak gagah tertutupi pengunjung. Yuph ramai. Tapi walau seramai apapun orang-orang mengelilingi Hachiko, semua orang tetap mengantri dengan teratur menunggu giliran untuk berphoto. Cukup diacungi jempol karena aku melihat beberapa orang Indonesia pun termasuk aku, menunggu dengan sangat sabar. πŸ‘πŸ€—


The only picture of me and Hachiko 

Berdekatan dengan Hachiko terdapat Shibuya Crossing yang merupakan perempatan tersibuk didunia. Disaat lampu penyebrangan berwarna hijau, semua orang asyik berlalu lalang, Entah dari mana mereka datang, entah mau kemana mereka pergi. Yang jelas sangat-sangat ramai hahaha..


Shibuya Crossing by Japan-Guide
Orang lain nyebrang kita foto (Indonesia banget✌)
Lampu penyebrangan masih merah
Dari Shibuya lagi-lagi kami berjalan menuju Akihabara. Mbak Rahmah berniat membeli catok dan aku berniat membeli Sony Z3 itu. Tapi apa daya sesampainya kami Akihabara harga yang ditawarkan itu hanya Japan Only, maksud dari Japan Only adalah hanya boleh dibeli oleh orang Jepang dan hanya bisa dipakai di Jepang. Sebenarnya ada beberapa toko  yang menjual untuk pemakai international, tapi lagi-lagi rasa lelah dikaki lebih menguasai kami. Sehingga kami memutuskan untuk pulang ke Hotel dan packing untuk perjalanan besok ke Takayama.

Selamat Malam Tokyo😴



No comments:

Post a Comment