Minggu, 30 September 2012
Karon Beach
Kata Beach
Karon View Point
Karon View Point adalah salah satu Landmark diatas bukit yang paling sering dikunjungi di Phuket. Dari atas sini kami terkagum-kagum akan keindahan panorama tiga pantai yaitu Kata Noi, Kata Yai dan pantai Karon.
Promtep Cape
Di pintu masuk Porntip kami ditempeli stiker sama seperti saat kita memasuki Krisna di Bali. Didalamnya berjajar makanan khas phuket yang beraneka macam dan rasa. Hampir semua jenis buah berubah bentuk menjadi permen dan keripik. Termasuk juga manggis dan jeruk Bali. Tapi kebanyakan turis mengambil panganan dari durian, kelapa dan bermacam-macam ikan asin berbumbu. 5 menit didalam Porntip, sang driver menghampiriku,
Sarapan B160
Aqua Karon B60
Pagi ini dimulai jam 6.30. Aku bangun dan langsung menuju lemari mengeluarkan semua harta. Yuph, packing. Its our last day di Phuket. Kami akan check out, ikut city tour dan langsung diantar ke Airport.
Selesai packing aku langsung mandi dan tidak lupa touch up, make up dan catok. Kali ini Rahmah mencatok rambutku ala gadis Eropa abad 17. Mukaku terlihat beda. Hehehe.. Hermin duluan turun mencari sarapan. Aku mengikutinya setelah Rahmah selesai mencatok rambutku. 9.30am dan lagi-lagi Baan Tawan belum terbangun. Aku meletakkan ransel diloby dan keluar mencari Hermin. Restoran itu berada 3 menit sebelah kanan 7-11. Aku memesan secangkir teh dan seporsi nasi goreng. Dua orang bule yang berada didepan kami melirik syok, mereka yang berbodi jumbo menyeruput kopi dan pancake sedang kami yang bertubuh mungil disuguhi seporsi besar nasi goreng. 😁฿160 untuk makanan itu. ฿70 hanya untuk teh hangat.. Huuufh.. Tobat makan disana. 😊
Jam 10.05 kami kembali ke hotel dan si driver ganteng yang menjemput kami di airport sudah parkir didepan hotel plus Honda City nya. Kami langsung berlari kedalam apartement untuk check out. Sang driver tanpa disuruh langung menaikkan tas kami kedalam bagasi. Dan One day with him dimulai... Sesuatu banget dah..
Selesai packing aku langsung mandi dan tidak lupa touch up, make up dan catok. Kali ini Rahmah mencatok rambutku ala gadis Eropa abad 17. Mukaku terlihat beda. Hehehe.. Hermin duluan turun mencari sarapan. Aku mengikutinya setelah Rahmah selesai mencatok rambutku. 9.30am dan lagi-lagi Baan Tawan belum terbangun. Aku meletakkan ransel diloby dan keluar mencari Hermin. Restoran itu berada 3 menit sebelah kanan 7-11. Aku memesan secangkir teh dan seporsi nasi goreng. Dua orang bule yang berada didepan kami melirik syok, mereka yang berbodi jumbo menyeruput kopi dan pancake sedang kami yang bertubuh mungil disuguhi seporsi besar nasi goreng. 😁฿160 untuk makanan itu. ฿70 hanya untuk teh hangat.. Huuufh.. Tobat makan disana. 😊
Jam 10.05 kami kembali ke hotel dan si driver ganteng yang menjemput kami di airport sudah parkir didepan hotel plus Honda City nya. Kami langsung berlari kedalam apartement untuk check out. Sang driver tanpa disuruh langung menaikkan tas kami kedalam bagasi. Dan One day with him dimulai... Sesuatu banget dah..
Karon Beach
Setengah jam perjalanan dari hotel mobil berhenti di Karon Beach. Pantai ini juga berpasir putih nan cantik. Dikarenakan air yang pasang bibir pantai terlihat sempit. Bosan krn disuguhi pantai dari kemarin dan juga karena terik matahari yg mulai menyengat kami memutuskan untuk meninggalkan pantai ini...
Hanya beberapa menit perjalanan sang sopir pun menghentikan mobilnya kembali. Kali ini dia parkir diantara dua jalan yg ditutupi pohon rindang.
"Beach again?" Tanyaku dan disambut dengan anggukan. Aku pun langsung meninggalkan sepatu dan tas tangan didalam mobil dan berlari menuju pantai dengan bertelanjang kaki.
Kata beach lebih bersih dan lebih indah dari Karon. Bibir pantainya pun tampak lebih lebar dengan sebuah pulau parkir ditengah laut. Disini kami menghabiskan waktu lebih lama karena ada bule yang bersedia membantu kami untuk beraksi. Jadilah kami model dadakan yang lupa kalau bule itu hanya menolong bukan photografer. 😜
Karon View Point adalah salah satu Landmark diatas bukit yang paling sering dikunjungi di Phuket. Dari atas sini kami terkagum-kagum akan keindahan panorama tiga pantai yaitu Kata Noi, Kata Yai dan pantai Karon.
![]() |
Pemandangan 3 bibir pantai dari Karon View Point |
Promtep Cape mungkin lokasi paling terkenal untuk diphoto. Setiap sore banyak turis yang mendatangi tempat ini untuk menikmati keindahkan Sunsetnya. Selain menawarkan keindahan alamnya, didepan Promtep Cape juga terdapat pertokoan yang menjajakan aneka sovenir. Aku akhirnya menemukan baju bertuliskan I Love Phuket dengan harga Tanah Abang tapi kwalitas Mangga dua.. Sama aja yah 😁 Setelah selesai memilih oleh-oleh kami berjalan menuju penjual kelapa muda.. Harganya yang cuma 10 Bath menarik mata kami. Tapi setelah dicoba ternyata kelapa itu bisa dimasukkan kategory alay.. Tua tapi ngaku muda.. Maksa yah..😁
![]() |
Promtep Cape Nan Elok |
Pertokoan didepan Promtep Cape yang menggoda iman 😁 |
Dari Promtep Cape sang driver menawarkan kami melihat Elepant Riding. Tapi kami yakin, gajah di Taman Safari pasti sama lucunya dengan gajah disini, kami menolak dengan halus. Lalu meminta diantar ke Big Budha. Sang driver yang bahasa Inggrisnya Yes No Only terdiam. Karena tidak ada jawaban, Rahmah mengontak Ladda agar bisa mengantar kami ke Big Budha, tapi Ladda mengatakan kalau perjalanan ke sana sangat curam dan berbahaya. Alias kami ditolak halus. Karena kami tidak mengerti medan dan area jadi hanya bisa menggangguk bete.
Jam 13.30pm sang driver menawarkan makan siang. Aduh.. Padahal persediaan nasi goreng tadi pagi rasanya belum beranjak turun. Dengan muka melas aku menatapnya
"We all not hungry yet, but if you hungry we can eat now." Jawabku diiplomatis. Sang Driver menoleh "No.. Not hungry.." Ucapnya dan langsung melarikan mobil dengan pasrah ke Wat Chalong.
Dalam perjalanan ke Wat Chalong, rasa tak tega menyeruak di jiwa membuat kami kasak-kusuk gak jelas didalam mobil.. OK, perut kami memang diservise nasi goreng tadi pagi, tapi kan sang drive juga butuh makan.
Kalau tiba-tiba dia pingsan karena kelaparan, terus siapa yang nyetir?....Nah loh..
Kami kan dilahirkan untuk duduk dibelakang kemudi bukan untuk menjalankan kemudi..
Di Indo aja gak pernah nyetir apalagi ini negeri orang... (mulai lebay)
Bedain rem ama gas aja gak bisa gimana tahu bentuk setir (makin jijay 😁 )
Demi rasa perikemanusiaan kami katakan ke driver kalau kami akan makan setelah selesai dari Wat Chalong. Dia pun menyetir dengan girang. Koq dia kalo urusan perut ngarti yak? 😄
Laper mah ngaku aja Masbro!!😂😂
Wat Chalong
Wat Chalong adalah Kuil terbesar yang ada di Phuket banyak wisatawan lokal dan luar datang ketempat ini untuk berdoa.
Disini kami bertemu dengan Ladda yang juga sedang mengantar 5 orang tamu dari Medan. Remember kan, Phuket itu bagian dari Indonesia 😊 Jadilah kami dan Ladda bernarsis ria didepan Wat Chalong sampai lupa untuk masuk ke dalam kuil. Saat berpisah Ladda berpesan
"Keep BB me OK, come again to Phuket and give my BB Pin to your friends.." Jiaaaah promosi banget..
"OK, I'll come again but dont forget with same driver n car.. By the way tell him that he is handsome n we really like him.." Jawabku.. Flirting dikit sebelum pulang kampung😉😊.
Ladda yang mendengar ucapanku langsung tertawa ngakak dan menyampaikannya ke mas driver. Pembicaraan mereka jadi bahasa thailand pertama yg kudengar setelah 3 hari menginjak Phuket😁 Hehehe.
Ucapan Ladda membuat sang driver tertawa lepas yang memerahkan mukanya.. Lalu tersenyum kearahku.. Entah karena teriknya Phuket atau translate Ladda yang berlebihan, yang jelas - setelah kalimat itu, dalam perjalanan selanjutnya Rahmah yang duduk tepat dibelakangnya selalu dibukakan pintu mobil.. Wooi... Yang muji lu tuh gwwww.. 👊😞😂
![]() |
The Beauty Wat Chalong |
Dari Wat Chalong kami dibawah ke sebuah Seafood restoran dipinggir pantai. Disini kami menikmati Ikan Goreng sambel Mangga yang luar biasa nikmat plus mahal. Untuk makan direstoran ini kami bertiga menghabiskan hampir 1200 Bath. Tobat tapi mau banget nambah kalo di traktir..😁
Selesai makan siang yang mahal tapi maknyus, kami dibawah kepusat oleh-oleh Prontip. Sebelum meninggalkan mobil aku bertanya pd driver..
Selesai makan siang yang mahal tapi maknyus, kami dibawah kepusat oleh-oleh Prontip. Sebelum meninggalkan mobil aku bertanya pd driver..
"How long will we be here?"
Dia menatapku dalam. 😑 Gak mudeng. 😕
Aku mengganti kalimatku
"What time do we meet again?"
Dia kembali menatapku.. Mata blank.. Jiwa galau 😟 Tiba-tiba gantengnya ilang.. 😒
Hening melewati kami..
"Oh.. Time? Airport..? 5pm...?" Ujarnya sok ngerti. 😌
Aku anggukin aja..
Arrghhh... Walau ganteng, mobil bagus, Hp keluaran terbaru, bila dia gak bisa diajak komunikasi lebih baik aku pilih yang ganteng, baik hati, rajin menabung, tidak sombong, nyambung humoris, kaya raya dan harus masuk surga. Jiaaaaah... 😔
Aku langsung meninggalkannya dengan senyum getir. 😂
Di pintu masuk Porntip kami ditempeli stiker sama seperti saat kita memasuki Krisna di Bali. Didalamnya berjajar makanan khas phuket yang beraneka macam dan rasa. Hampir semua jenis buah berubah bentuk menjadi permen dan keripik. Termasuk juga manggis dan jeruk Bali. Tapi kebanyakan turis mengambil panganan dari durian, kelapa dan bermacam-macam ikan asin berbumbu. 5 menit didalam Porntip, sang driver menghampiriku,
"20 minute more. 4.50pm meet me." Ujarnya. Aku nyengir dan memberinya dua jempol. 👍
Dia buka google translate dulu kali yah, sudah gitu internetnya lemot.. Makanya jawabnya lama. Itu maksud gw Masss..
Setelah dia menghilang, aku langsung kalap memilih berkejaran dengan waktu..😀😁
20 menit lagi versi driver jadi molor hampir ke jam 5 sore.. Namanya juga perempuan, kalo belanja banyak pertimbangan. 😉 Sang driver tidak mencari kami tapi malah asyik telponan. Dia tersenyum puas saat melihat tangan kami dipenuhi plastik.
20 menit lagi versi driver jadi molor hampir ke jam 5 sore.. Namanya juga perempuan, kalo belanja banyak pertimbangan. 😉 Sang driver tidak mencari kami tapi malah asyik telponan. Dia tersenyum puas saat melihat tangan kami dipenuhi plastik.
Lalu dia membawa kami berlahan menuju airport..
Benar-benar berjalan berlahan dalam arti kata yang sebenarnya. Dari kaca spion kulihat dia berberapa kali melirik kearah kami yang asyik berpose di kursi belakang. Kadang tersungging senyum kecil dibibirnya. Dia pasti merasa aneh melihat stiker Prontip menempel dipipiku. 😁
Tapi aku juga tahu ada kesedihan dibalik senyum kecil dan lirikannya.
Karena dia jalan yang kami tempuh adalah perjalanan terakhir dengannya.
Perjalanan terakhir dengan kami, para pemujanya. 😱😁
Berpisah, Yuph, Its Aud Lang Syne.
Waktunya berpisah dengan sang driver yang handsome.
Waktunya berpisah dengan mobil yang nyaman.
Waktunya berpisah dengan Phuket dan menyimpannya dalam kenangan. ✋
Kami meninggalkan Phuket 19.25pm setelah delay 30 menit. Wajah-wajah yang kami temui di Phi-Phi Island pun bergabung kembali bersama kami. Didalam pesawat seperti biasa perutku menagih minta diisi. Seporsi Mie ABC ditambah Ikan teri bumbu kacang polong oleh-oleh dari Prontip jadi makan malamku hari ini.
Tepat jam 22.45 kami mendarat di Terminal 3 Soekarno Hatta Cengkareng. Pukul 23.30 imigrasi yang mengular berhasil kami lewati. Waktunya pulang dan melupakan...
Kami meninggalkan Phuket 19.25pm setelah delay 30 menit. Wajah-wajah yang kami temui di Phi-Phi Island pun bergabung kembali bersama kami. Didalam pesawat seperti biasa perutku menagih minta diisi. Seporsi Mie ABC ditambah Ikan teri bumbu kacang polong oleh-oleh dari Prontip jadi makan malamku hari ini.
Tepat jam 22.45 kami mendarat di Terminal 3 Soekarno Hatta Cengkareng. Pukul 23.30 imigrasi yang mengular berhasil kami lewati. Waktunya pulang dan melupakan...
Lupakanlah pantai-pantai berpasir diamond dan tataplah gedung-gedung industri...
Lupakan seorang driver ganteng dan lihatlah abang sopir angkot yang selalu tidak punya kembalian seribu rupiah karena koinnya lebih banyak dimasukkan ke dalam tabungan ayam.
Lupakanlah mobil yang nyaman dan naiki kopaja yang miring kekiri karena sesaknya penumpang..
Lupakanlah jalanan Phuket yang teratur dan nikmatilah kemacetan berjam-jam apalagi dikala hujan..
Lupakanlah Phuket dan kembalilh ke Realita..
Bye Phuket - Aku akan datang lagi untuk James Bond Island. Welcome home Tangerang.😁
Bye Phuket - Aku akan datang lagi untuk James Bond Island. Welcome home Tangerang.😁
Sarapan B160
Scraf Promtef B150
Baju Promtef B350
Kelapa Muda Promtef B10
Lunch B1200 / 4 = B400
Oleh2x Promtip = B500
Total Day 3rd Phuket = B1630 x Rp 320 = Rp 521.600,-
Dinner di pesawat Rp 50.000,
Taxi Soeta - Cimone = Rp 50.000,-
Total Day 3rd Rp. 621.600
Total Pengeluaran Phuket :
Day 1st Rp 1.820.800,-
Day 2nd - Rp 368.000,-
Day 3rd - Rp 621.600,-
Total all Phuket = Rp 2.810.400,-
Phuket Trip link
haloo mba, saya suka baca tulisannya. bahasanya kocak hehe
ReplyDeletemaaf kalo ga kelewatan baca, saya boleh tau untuk harga city tour sebelum transfer airport?
hitungannya per orang, per mobil atau per jam ya? karena saya rencananya berdua.
terima kasih :)